Bisnika - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Taralite (bagian dari OVO Group dan Grab Indonesia) berkomitmen mendorong literasi keuangan dan akses terhadap pendanaan produktif di Indonesia.
Komitmen tersebut merespons tren industri fintech lending pada awal tahun 2023 yang tercatat positif.
Berdasarkan statistik yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sejak 2018 hingga Februari 2023, jumlah total penyaluran pendanaan telah mencapai Rp564 triliun.
Baca Juga: Bridgestone EMSA dan SULP jadi ban resmi truk Mercedez Benz Axor Euro 4
Dana tersebut disaluran oleh satu juta pemberi pinjaman kepada 106 juta penerima pinjaan, termasuk untuk pendanaan produktif.
Lebih lanjut, data OJKpada 3 April 2023 menyebutkan bahwa industri fintech lending telah membukukan profit sebesar Rp98,25 miliar pada Februari 2023.
"Hadirnya layanan fintech lending sudah menjadi mesin penggerak penyaluran dana pinjaman di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir," kata Tris Yulianta, Direktur Pengawasan Financial Technology OJK.
Baca Juga: Modalku Finance catat berbagai kinerja positif di tahun 2022
Tris melanjutkan, saat ini ada 102 penyelenggaran fintech P2P lending yang terus bertumbuh dan dapat menjadi alternatif sumber pendaan bagi masyarkat.
"OJK terus mendorong P2P lending untuk meningkatkan porsi penyaluran pendanaan kepada sektor produktif," imbuhnya.
Namun demikian, meskipun tren industri fintech lending di Indonesia cenderung positif, hal ini belum berbanding lurus dengan tingkat literasi dan iklusi keuangan.
Baca Juga: Anthony Leong bahas Cawapres 2024, bongkar perbedaan peluang Erick Thohir dan Sandiaga Uno
Salah satu tantangan yang dihadapi masyarakat di lapangan adalah rendahnya literasi finansial masyarakat, serta akses terhadap pendanaan yang belum merata.
"Melihat pertumbuhan fintech lending yang cukup menjanjikan awal tahun ini, kami mengajak para pelaku industri fintech lending agar dapat memanfaatkan momentum ini untuk mendorong akses dan edukasi layanan pendanaan bagi masyarakat, khususnya pendanaan produktif bagi kelompok unbanked dan underbanked, seperti pelaku UMKM dan pekerja lepas," ujar Sunu Widyatmoko, Sekjen AFPI.