Apa yang pertama kali terpikir di benakmu ketika mendengar kata “Supermarket”? Pasti akan identik dengan jumlah pilihan barang yang banyak, ramai, bermacam – macam, bahkan saking banyaknya pilihan mungkin akan membuat kita bingung untuk memilih. Dalam berinvestasi saham pun bisa jadi kita akan menjumpai investor yang mempunyai saham “supermarket”. Apa maksudnya?
Saham supermarket

Saham supermarket di sini bukan berarti kita membeli saham – saham perusahaan supermarket yang ada di Indonesia, namun istilah supermarket lebih diartikan ketika seorang investor membeli saham dalam jumlah banyak.
Ketika kita memutuskan untuk mulai berinvestasi saham dan menjadi seorang investor, alangkah baiknya jumlah saham yang kita beli tidak terlalu banyak. Banyak disini artinya relatif dan berbeda untuk setiap orang. Namun kita bisa menyamakan definisi “banyak” jika kita membeli saham dalam jumlah berapa pun lalu kita mengalami kesulitan untuk memantau portofolio kita dengan fokus, di titik itu lah bisa kita sebut bahwa kita mempunyai saham “supermarket”.
Perlu disadari bahwa tingkat kefokusan manusia terbatas, semakin banyak hal yang dipikirkan maka secara otomatis akan membuat fokusnya terbagi menjadi lebih banyak, sehingga bisa berakibat munculnya keputusan yang kurang rasional.
Berapa idealnya?
Jika kamu ingin menjadi seorang trader maupun investor jangka panjang, sebaiknya hindari saham “supermarket” ini. Terutama bagi kamu yang ingin menjadi trader, psikologi trading kamu akan terganggu jika memiliki saham “yang sangat beragam”. Lalu berapa idealnya jumlah saham yang bisa kita beli? Ada banyak pendapat, ada yang mengatakan 3 – 5 saham saja bahkan ada yang mengatakan tergantung modal masing – masing.