Setiap orang pasti pernah mengalami quarter life crisis sesuai dengan kepribadiannya. Quarter life crisis ini maksudnya adalah tingkat kegalauan, kegelisahan ataupun depresi karena suatu hal. QLC ini sering dialami oleh semua orang yang ketika menginjak usia 20-an hingga 30-an. Ada banyak penyebab Quarter Life Crisis yang biasa dialami anak remaja usia 20-an, diantaranya adalah sebagai berikut:
lulus kelamaan
Ini nih penyebab Quarter Life Crisis yang kebanyakan dialami oleh mahasiswa semester akhir yaitu nggak lulus-lulus kuliah. Malu nggak sih? kalau temen-temen seangkatanmu itu sudah menyandang gelar sarjana, dan kamu masih tetap menyandang sebagai mahasiswa aktif, semester paling ujung pula, wkwk.
Pasti teman-temanmu, tetanggamu ataupun saudaramu pasti menanyakan “kapan nih wisuda? Kamu udah lulus kuliah?”. Nah, kalau kamu ditanyai seperti itu, kamu mau jawab apa? Untuk itu, agar kamu bisa lulus tepat waktu bareng temen-temen, maka kamu sedari awal harus membuat target.
Tak kunjung mendapatkan pekerjaan
Sudah melamar pekerjaan di berbagai perusahaan, tretapi juga belum ada panggilan. Atau ada panggilan, tetapi langkahmu harus terhenti di tahap kesekian. Apalagi di tengah pandemi seperti ini, kamu jadi makin galau karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan.
Galau melihat teman yang sudah mapan
Setelah reuni dan melihat stori-stori medsos temenmu yang memperlihatkan pekerjaannya yang enak dan mapan, terlintas ada rasa insecure di benakmu. Pasti dipikiranmu hanya memikirkan “ih enak banget ya jadi dia”, “masak dia sudah wow, tapi aku masih gini-gini aja”, “kenapa aku nggak bisa jadi kaya dia ya?”.
Hai girls and boys, bukankah jadi diri sendiri itu menyenangkan? Its okay lah kalau kamu berpikiran seperti itu. Tapi kamu jangan minder ya! Kamu bisa jadiin itu sebagai motivasi kamu untuk terus bertumbuh dan berkembang.
Galau ditanya “kapan menikah”
Pertanyaan “kapan menikah?” ini sederhana tapi terasa menjengkelkan bagi kaum-kaum yang belum mendapatkan jodohnya wkwk. Kenapa begitu? Karena itu adalah soal privasi, bukan untuk diumbar dan dipertanyakan.
