Membanggakan! Rights issue BRI jadi nomer 7 terbesar di dunia

- Kamis, 30 September 2021 | 17:00 WIB


Salah satu perusahaan perbankan Indonesia, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) merobohkan sejarah besar dalam jagat pasar modal. Pasalnya, rights issue yang baru-baru ini digelar BRI, perusahaan plat merah ini, ternyata oversubscribed alias kelebihan permintaan. Dengan total nilai rights issue yang sangat fantastis, mencapai Rp 95,9 triliun.





Adapun rinciannya, terdiri dari Rp 41,2 triliun dalam bentuk cash proceed  oleh para pemegang saham publik, Rp 27,9 triliun dari pemegang saham luar negri atau asing, dan yang terbesar adalah Rp 54,7 triliun dalam bentuk partisipasi non tunai oleh pemerintah.





Adapun kegiatan rights issue dengan penerbitan 28,2 miliar saham baru ini dilakukan oleh BBRI dalam rangka membentuk Holding Ultra Mikro. Namun tidak ada yang menyangka bahwa respon masyarakat akan rights issue ini begitu fantastis.





Jadi nomer 7 terbesar di dunia





-
Rights issue BRI. Foto: Pinterest




Rights issue BRI yang totalnya bernilai Rp 95,9 triliun ini membuat rights issue BRI menjadi yang paling besar dalam kawasan Asia Tenggara. Menjadi nomer 3 terbesar di Asia, dan bahkan menjadi peringkat ketujuh di seluruh dunia sejak tahun 2009.





Diharapkan hal ini selain bisa menorehkan sejarah baru akan membawa angin segar dalam proses transaksi pasar modal di Indonesia. Sehingga pasar saham yang semula melesu karena sentimen-sentimen negatif bisa kembali bangkit dan bergairah.





Tanggapan Erick Thohir





Sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir menanggapi positif proses Rights Issue  yang dilakukan oleh perusahaan plat merah tersebut. Ia right issue BRI yang menorehkan sejarah baru menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki market yang besar. Sehingga diperkirakan bahwa kedepannya pertumbuhan ekonomi akan terus berlangsung.





Tidak semua negara mampu memiliki market cap besar seperti yang dimiliki perusahaan-perusahaan di Indonesia. Terlebih untuk perusahaan BUMN.


Halaman:

Editor: Dewi Ulfah Anggreini - Bisnika.com

Terkini

X